Salafi Wahabi Mengkafirkan Tokoh Ulama Ahlussunah

Berikut ini kita akan menyaksikan bukti yang nyata dan data yang valid bahwa pendiri sekte salafi wahabi, Muhammad bin Abdul Wahhab telah mengkafirkan beberapa tokoh ulama Ahlussunnah:

Pertama: Dalam sebuah surat yang dilayangkan kepada Syeikh Sulaiman bin Sahim, seorang tokoh madzhab Hanbali pada zamannya, Muhamad Abdul Wahhab menuliskan:

نذكر لك انك انت واباك مصرحون بالكفر والشرك والنفاق. انت وابوك مجتهدون في عداوة هذا الدين ليلا ونهارا. انك رجل معاند ضال على علم مختار الكفر على الاسلام. وهذا كتابكم فيه كفركم

“Aku mengingatkan kepadamu bahwa engkau bersama ayahmu telah dengan jelas melakukan perbuatan kekafiran,syirik dan kemunafikan !….engkau bersama ayahmu siang dan malam sekuat tenagamu telah berbuat permusuhan terhadap agama ini!…engkau adalah seorang penentang yang sesat di atas keilmuan. Dengan sengaja melakukan kekafiran terhadap Islam. Kitab kalian itu menjadi bukti kekafiran kalian!” (Ad-Durar as-Saniyah jilid 10 halaman 31)

Kedua: Dalam surat yang dilayangkan kepada Ahmad bin Abdul Karim yang mengkritisinya, Muhamad Abdul Wahhab menuliskan:

طحت على ابن غنام وغيره وتبرأت من ملة ابراهيم واشهدتهم على نفسك باتباع المشركين

“Engkau telah menyesatkan Ibnu Ghonam dan beberapa orang lainnya. Engkau telah lepas dari millah (ajaran) Ibrahim. Mereka menjadi saksi atas dirimu bahwa engkau tergolong pengikut kaum musyrik” (Ad-Durar as-Saniyah jilid 10 halaman 64)

Ketiga: Dalam sebuah surat yang dilayangkannya untuk Ibnu Isa yang telah melakukan argumentasi terhadap pemikirannya, Muhamad bin Abdul Wahhab lantas memvonis sesat para pakar fikih (fuqoha’) secara keseluruhan.

Muhamad Abdul Wahhab menyatakan: (Firman Allah)“Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai Tuhan selain Allah”. Rasul dan para imam setelahnya telah mengartikannya sebagai ‘Fikih’ dan itu yang telah dinyatakan oleh Allah sebagai perbuatan syirik. Mempelajari hal tadi masuk kategorimenuhankan hal-hal lain selain Allah. Aku tidak melihat terdapat perbedaan pendapat para ahli tafsir dalam masalah ini.” (Ad-Durar as-Saniyah jilid 2 halaman 59)

Keempat: Berkaitan dengan Fakhrur Razi, penulis kitab Tafsir al-Kabir, yang bermadzhab Syafi’i, Muhamad Abdul Wahhab mengatakan: “Sesungguhnya Razi tersebut telah mengarang sebuah kitab yang membenarkan para penyembah bintang” (Ad-Durar as-Saniyah jilid 10 halaman 355).

Setelah membaca pernyataan Muhammad bin Abdul Wahhab terhadap beberapa tokoh ulama Ahlussunnah, bagaimana pandangan Anda terhadapnya? Tidaklah aneh jika para pengikutnya mengikuti jejak tokohnya, mudah mengkafirkan umat Islam. Yang jelas, jika paham ini dibiarkan di setiap negeri muslim, maka konsekuensinya adalah perpecahan umat Islam, dan menguntungkan musuh-musuh Islam dan umatnya.

KUMPULAN DOA-DOA DARI AL-QUR’AN
KUMPULAN INFORMASI SALAFI WAHABI

Tinggalkan komentar