Arab Berbuat Apa untuk Gaza dan Suriah?

Pertemuan mereka saat Gaza diserang hanya mampu menyodorkan pertolongan pertama yang sama sekali tidak cukup untuk menyembuhkan luka-luka korban.

Puluhan tahun berrlalu. Mayoritas negara-negara Arab dan KTT mereka tak bisa menyumbangkan apa pun pada perjuangan Palestina. Mereka hanya berpidato sementara rakyat Palestina terus menjadi korban. Bahkan mayoritas negara-negara Arab merancang plot untuk membungkam perlawanan di Libanon, Palestina dan Suriah.

Beberapa pemimpin Arab malah rela mengaku dirinya sebagai domba sebagaimana pernyataan Perdana Menteri Qatar Hamad bin Jassem pada hari Sabtu (17/11/12) dalam pertemuan tingkat menteri yang akan mendesak Liga Arab untuk menghentikan serangan Zionis di Gaza.

Ternyata butuh waktu lama bagi para pemimpin Arab untuk menemukan penjelasan yang cocok tentang ketakutan mereka pada Zionis. Pertemuan mereka saat Gaza diserang hanya mampu menyodorkan pertolongan pertama yang sama sekali tidak cukup untuk menyembuhkan luka-luka korban.

Gaza pernah diserang pada tahun 2008. Saat itu pun, inisiatif perdamaian menjadi opsi di atas meja perundingan (bukkan pertolongan pertama bagi Palestina). Saat itu, para pemimpin Arab mencoba bersatu di bawah payung KTT Doha tapi mereka gagal mengeluarkan Gaza dari krisis.

Dalam KTT Doha, Presiden Suriah Bashar al-Assad mengatakan, “Selain dukungan verbal, kita harus membuat gerakan praktis.” Tapi langkah praktis yang diserukan Assad malah dibentuk untuk melawan Damaskus. Pemimpin-peimipin Arab malah memperbesar ambisi mereka untuk menggulingkan pemerintaha Suriah.

Dalam sesi pertemuan Liga Arab tahun 2012, Sekjen Nabil al-Arabi jelas-jelas mengatakan, “Kita harus mengerahkan seluruh sarana internasional untuk menekan rezim Suriah sebagaimana yang disebutkan oleh PM Qatar.” Sementara Menlu Saudi Saud Al-Faissal berkata, “Saya percaya Dewan kita harus berhati-hati terhadap eskalasi serius yang terjadi di Suriah.” Lalu PM Qatar pun menyatakan, “Kita akan menerapkan tekanan ekonomi yang nyata agar rezim Suriah menyadari pentingnya memenuhi tuntutan rakyatnya.”

Tapi bagi mereka sanksi tidak cukup. Mereka lalu mempersenjatai oposisi Suriah sebagai sebuah langkah praktis. Pada saat yang sama, mereka cuma berinisiatif memberi beberapa perban dan obat-obatan saat Gaza diserang.

Ternyata para pemimpin Arab bukan domba; mereka bak serigala terhadap satu sama lainnya. Kecuali terhadap induk yang mereka sebut Israel. [Islam Times/on]

KUMPULAN DOA
BERITA AKTUAL TENTANG SALAFI-WAHABI
KUMPULAN TULISAN TENTANG SALAFI-WAHABI

Tinggalkan komentar